23 April 2011
Seorang pecundang dan seorang pemenang
Mungkin sudah banyak diantara kita yang sudah tahu mengenai arti kata pecundang,namun tak jarang disadari bahwa kitalah pecundang itu sendiri.pecundang ialah mental seseorang ,kebanyakan dari kita mengartikan pecundang adalah kekalahan.namun bagi saya kalah atau menang tidak mempengaruhi pengertian pecundang.pecundang adalah suatu mental bukan suatu hasil dari suatu perjuangan.kalau kita telah melakukan usaha sungguh-sungguh disertai doa dan tawakal namun tetap pula gagal apakah kita seorang pecundang?” tatkala kita berkelahi dengan musuh kita kemudian kita tegeletak apakah kita seorang pecundang?”
Tidak kawan,.... seorang pemenang ia tidak harus selalu menang dalam sebuah pertempuran,sedangkan seorang pecundang dalam hasil apapun ia tetap pecundang walaupun ia menang dalam sebuah pertempuran.ada seorang anak ia merasa takut tampil didepan kelas pada saat dibutuhkan didepan kelas,ia masih ragu-ragu” maju gak yah ,maju gak yah “ antara yak dan tidak kemudian hasilnya pun” gak”.maka diapun bisa dikatakan seorang pecundang.
Seorang pemuda ia menyukai terhadap seorang gadis,maka sigadis itupun mengucapkan kepada pemuda itu “mas kalau mas benar-benar suka sama saya ,ajak ngobrol orang tua saya mengenai hubungan kita”.sang pemuda kemudian ragu akan keberanianya bahwa ia bisa berbicara kepada ayah si gadis itu dan kemudian iapun memilih untuk tetap menjalin hubungan back street’nya maka iapun seorang pecundang.
Seorang pejuang ia telah mempersiapkan pasukannya untuk menghantam musuh yang mau menyerangnya,namun di t engah jalan diketahui bahwa musuhnya 10 kali lebih besar,pejuangpun jadi berpikir ulang “maju gak yah”,kalau maju kemungkinan besar kalah,kalau tidak maju selamat tapi menyerah.dengan berbagai pertimbangan maka kemudian diapun memilih menyerah maka diapun selamat.namun seumur hidup selama dia tidak merubah mental tersebut ia akan tetap menjadi seorang pecundang.
Seorang pecundang ia akan mundur sebelum pertempuran dimulai,karena keraguan dan ketakutannya,ia merasa tidak mampu menghadapi lawannya,maka iapun keluar dari pertempuran padahal pertempuran belum berakhir atau bahkan belum dimulai.
Pecundang biasanya terbentuk karena motifasi hanya berlandaskan dunia,sehingga disaat logika mengatakan tidak mungkin maka diapun tidak melanjutkan pertempuran tersebut.
Sedangkan kebalikan mental pecundang adalah mental pemenang,mental pemenang, ia tidak di pengaruhi oleh hasil yang akan di dapat, baginya yang terpenting ia telah berusaha semaksimal mungkin di sertai do’a dan tawakal.perkara hasil adalah urusan Allah dan bukan hak manusia,Seorang pemenang ia memiliki visi yang mampu menembus diding peghalang ketidakmungkinan,karena baginya surga telah tampak nyata didepan matanya.baginya semuanya bisa mungkin kalau Allah menghendaki.inilah yang membedakan seorang pecundang dengan seorang pemenang,ia kan tetap menang walau secara hasil ia kalah….
Kebenaran datang dari Allah kesalahan ada pada diri saya,wassalam…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar