8 Agustus 2012

ANDAI MASIH DIBERI WAKTU..

Hari ini jasadku ditemukan..
Terberai di tebing yang curam..
diantara ranting dahan..
Rimbunnya pepohonan..
Aku mati hari ini..
Mungkin esok hari atau lusa..
Jenazahku dikebumikan..
Perlahan.. Tubuh ini tertimbun tanah..
Aku sendirian.. Aku sendirian.. Aku sendirian..
Aku disini sendirian..
Menunggu datangnya pertanyaan..
Menunggu saatnya perhitungan..
Menyesal sudah tidak berguna..
Pintu tobat sudah tertutup..
Meratap, hanya itu yang tersisa..
Ya Allah ya Rabb..
Ibarat permainan, ini permainan yang "kurang fair"..
Engkau tak pernah beritahukan akhir permainan ini..
Kini baru kutau..
Waktuku bermain telah selesai..
Ya Allah ya Rabb..
Andai Engkau beri lagi aku satu kesempatan..
Satu hari saja..
Kuingin mohon maaf pada mereka..
Bapak ibuku..
saudaraku.. Keluarga kerabatku..
Tetangga dan temanku..
dan juga semua yang kukenal..
Yang selama ini telah tersakiti oleh ucapanku..
Yang selama ini telah terdzalimi oleh perbuatanku..
Ya Allah ya Rabb..
Kini baru kusadari..
Harta yang selama ini kukumpulkan..
Rumah yang kubanggakan..
Kendaraan yang kusombongkan..
Deposito yang kuandalkan..
Asuransi yang kubayarkan..
SK yang kugadaikan..
Ternyata.. Tidak sedikitpun mampu menolongku..
Bahkan itu semua menjadi penambah dosaku di sisi-Mu..
Duh, bodohnya diriku..
Ya Allah ya Rabb..
Mengapa kusia-siakan hidup yang hanya sekali itu..
Andai Engkau berikan lagi aku waktu..
Sehari saja atau..
Setengah hari saja..
Walau.. Kutau itu tak mungkin lagi..
Kini.. Semua menjadi tak berarti..
Aku tinggal sendiri.. Tinggal sendiri.. Sendiri..
Hingga saat yang Kau janjikan tiba..
Hari penghitungan seluruh amalku..
Entah berapa lama..
Aku hanya bisa menunggu..
Ya Allah ya Rabb..
Sampaikan salamku teruntuk semua sahabatku..
Yang selalu menasehati dan mengingatkanku..
Akan hari terakhirku di dunia ini...

di kutip dari facebook ( Muhammad Rosyidi Aziz ) ----
 "Mayit itu diikuti oleh tiga; dua kembali dan satu yang tetap bersamanya. Dia diikuti keluarganya, hartanya dan amalnya. Keluarga dan hartanya kembali, sementara amalnya tetap bersamanya.." [HR Bukhari, Muslim, an-Nasai, at-Tirmidzi dan Ahmad]

15 April 2012

Islam demokrasi?”

Apa yang kita rasakan ketika mendengar, pemimpin kita adalah seorang yang demokratis, atau ada juga yang mengatakan Negara kita adalah Negara yang demokratis, atau ada lagi yang mengatakan islam adalah agama yang demokratis.
Yang perlu kita cermati adalah layakkah kata demokrasi di selipkan kedalam islam?” atau lebih jelasnya apakah islam demokrasi?”mendengar hal itu terkadang aku sendiri merinding mendengarnya. Ketika ada seorang pemimpin yang dengan mantapnya mengatakan “ agar tercipta pemerintahan yang demokratis?”.
Demokrasi berasal dari yunani Demos dan Cration (pelajaran waktu SLTP) atau pemerintahan rakyat secara terminology artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dari pengertian diatas coba kita tafsirkan perkataan tersebut di atas , Pemimpin demokratis : Pemimpin yang memimpin atas kehendak rakyatnya. Negara Demokratis : Negara yang mengatur atas kehendak rakyatnya. Islam agama yang demokratis : islam agama yang mengikuti kehendak pemeluknya termasuk bebas membuat aturan di dunia ini. Dengan penafsiran-penafsiran itu sudah tepatkah kata demokrasi di gabungkan dengan islam..?”
Agar adil marilah kita bandingkan pengertian islam, Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada Rosulullah kepada umat manusia dengan menjadikan Al qur’an dan As sunnah sebagai sumber hukumnya. Aritnya seorang yang memeluk islam ia wajib menjadikan Alqur’an dan Assunnah sebagai peraturan hidupnya. Maka kalau Alqur’an memerinthkan untuk sholat maka orang islam wajib sholat, Alqur’an menyuruh menutup aurat maka orang islam wajib menutup aurat dan semua aturan itu bagi islam adalah bersifat final dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Lantas bagaimana kalau peraturan yang ada di Alqur’an di musyawarahkan bahkan di footing untuk memutuskan apakah diterapkan atu tidak. Inilah perbedaan yang fundamental antara Demokrasi dengan islam. Islam mengjarkan kepada pemeluknya untuk terikat pada hukum syara sedangkan Demokrasi mengajarkan kepada manusia termasuk umat islam untuk berhak menentukan peraturan sesuai kehendak mereka. Seandainya ada suatu kejadian di masyarkat yang menginginkan minuman keras beredar di masyarakat bagimana tanggapan demokrasi dan islam , pasti berbeda. Dalam demokrasi itu bergntung kepada masyarakatnya apakah keberaatn atu tidak sedangkan dalam islam sudah jelas it adalah harm yang tak bisa di musyawarahkan lagi. Itulah perbedaan yang fundamental antar islam dan demokrasi.

Aqidah yang kuat

Saya inget banget ketika dalam suatu kajian ustad tersebut mengatakan iman yang benar yaitu seseorang yang dipaksakan melakukan kemaksiatan atau disuruh meninggalkan apa yang diperintahkan Allah ia tidak mau walaupun ia di berikan kenewahan dunia ataupun di intimidasi sekalipun. Beliau menganalogikan keimanan ibarat kita meyakini bahwa listrik itu kalau bagian positifnya dipegang bisa menyebabkan kesetrum dan konsekuensinya bisa mati. Keyakinan itulah yang melandasi bahwa ketika kita menyentuhnya akan celaka. Hal itulah yang membuat seseorang walaupun diiming-imingi dunia sekalipun tidak mau menyentuhnya, karena yakin bahwa itu akan celaka. Keimanan seorang muslimpun idealnya demikian, ketika kehidupan yang ada berbenturan dengan Syariat islam maka iapun lebih memilih jalan Allah swt yaitu Syariat islam, walaupun ia diancam mati sekalipun. Keimanan inilah yang mahal ibarat berlian yang begitu memukau. Lantas bagaimana menggapai keimanan itu?”. Ustad tersebut melanjutkan ILMU. Ilmu itulah yang membuat orang tahu bahwa didalam kabel itu ada setrumnya, dan ilmu itulah yang membuat orang yakin ketika menyentuhnya akan kesetrum. Maka pantaslah Rosulullah sangat menekankan kepada umatnya untuk menuntut ilmu bahkan mewajibkannya mulai dari lahir sampai ke liang lahat. Wallahu A’lam.

Kemana pemimpinku?”

Kunci dari pemimpin adalah kepercayaan dari orang yang dipimpinnya. Didalam kediamannya seorang pemimpin memiliki potensi decision yang ditunngu bawahannya. Keputusan itulah yang dinanti-nanti bawahannya, walaupun terkadang bawahannya kurang sependapat namun karena kepercayaan kepada pemimpin bahwa ia adalah seorang yang komit terhadap apa yang di putuskannya maka ia akan di taati bawahannya. Kepercayaan itulah yang hilang di negeriku ini. Dan ketidakpercayaan kepada pemimpin tersebut dikarenakan pola kepemimpinan itu sendiri…
Bagaimana itu akan terbentuk selama pemimpin itu masih memperlihatkan canda tawa ditengah-tengah umat yang merintih kelaparan…”?bagaimana kepercaaan itu akan terbentuk selama setiap kali memimpin seorang pemimpin mengobral janji-janji kosong?”bagaimana kepercayaan akan terbentuk selama seorang yang mau berkuasa bermodalkan uang untuk menarik simpati rakyatnya?” sungguh itu adalah konsekuensi adanya sistim demokrasi yang diterapakan…bagaimana akan menghasilkan para pemimpin yang berkualitas selama motifasi seorang pemimpin itu adalah materi dunia bukan amal sholeh…saatnya syariah diterapkan dengan khilafah sebagai penjaganya….

Pantaskah menyebut diri Hebat…?”

“Katakan buku apa saja yang pernah kau baca, tempat mana saja yang pernah kau kunjungi, masalah apa saja yang pernah kau atasi, dan siapa saja yang pernah kau sadap ilmunya, maka aku akan tahu seberapa hebat dirimu.
Kata-kata ini teringat pada diriku, kurenungi kata bijak ini dan kuamati apa yang telah kulakukan selama ini?” Kita sibuk dengan kegiatan rutinitas sehari-hari namun kita tak menyadari apa yang telah kita hasilkan dan apa yang telah kita capai.
Buku yang pernah ku baca baru sebatas buku-buku yang ringan yang menjadi santapan orang-orang pada umumnya layaknya tabloid, artikel dan tulisan-tulisan yang tak jelas sumber rujukannya.Tempat yang pernah kukunjungi baru sebatas tingkat kecamatan dan itupun tempat yang masih tingkat local.demikian pula masalah yang pernah ku atasi juga belum bisa terlihat hasilnya. Menyelesaikan masalah pribadi sendiri saja masih belum terselesaikan.Guru yang telah ku gali ilmunya juga masih tingkat local.lantas bagaimana aku mengatakan bahwa aku ini orang yang berhasil..?”

5 Oktober 2011

Siapakah tuhan?

Iman adalah suatu keyakinan yang ada pada manusia yang di yakini secara pasti dan mempengaruhi perbuatannya. Meyakini bahwa api itu panas akan membuat perbuatan kita menjauh dari api. sebagai seorang muslim kiranya perlu melakukan evaluasi mengenai kondisi keimanan yang ada pada diri kita. Untuk membuka pemikiran kita dalam meraih keimanan marilah kita mencermati hal-hal berikut ini;

1.Manusia
Kalau kita amati dan kita pikirkan siapakah makhluk didunia ini yang tertinggi dan dapat kita amati? Tertinggi disini maksudnya mampu mempertahankan diri dan mampu merubah keadaan disekelilingnya.jawabnya tentu adalah manusia, karena manusia dengan akalnya mampu mempertahankan diri dan mampu merubah alam kedalam bentuk yang diinginkan.

Berbeda dengan makhluk selainnya dia akan punah kalau tidak dilindungi.sekuat apapun dinosaurus dia tidak mampu menghadapi alam yang membuat dia punah, sebesar sebesar apapun gajah masih bisa dimanfaatkan oleh manusia dan diambil gadingnya.

Kalau kita sepakat makhluk tertinggi adalah manusia, coba kita berfikir mengenai manusia apakah manusia itu mampu berdiri sendiri?,Sehebat apapun Hitler ia masih memerlukan bantuan pasukannya, sepintar apapun Einstein ia tetap membutuhkan seorang guru, sekuat apapun Hitler ia memerlukan perlengkapan olah raganya untuk melatih ototnya walhasil tidak ada seorangpun yang mampu berdiri sendiri tanpa bantuan yang lain.

Manusia kelihatan lemah pada saat menghadapi sesuatu yang membahayakan nyawanya contoh seandainya seseorang sedang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang kemudian pesawat terbang yang ditumpanginya kehabisan bahan bakar di udara dan di pastikan akan jatuh, lantas apa yang akan dilakukan oleh penumpang yang ada didalamnya? Mungkin semua orang didalamnya akan panic dan berteriak minta tolong, ketika tidak ada seorangpun yang mampu menolongnya maka pertolongan tuhanpun di harapkan.kalau kita amati dengan kejadian tersebut ternyata manusia pada hakikatnya memerlukan adanya dzat yang lebih tinggi yang bisa dimintai pertolongannya tatkala kesulitan menimpa dirinya, walaupun dia seorang yang hebat sekalipun.dzat yang tinggi inilah tuhan,pertanyaannya siapakah tuhan yang pantas untuk disembah?

2.alam semesta menunjukkan kefanaannya
Di alam semesta ini adakah yang dipastikan akan abadi selamanya? Kita ambil contoh yang biasa di amati oleh manusia yaitu matahari. Seperti yang kita ketahui matahari terbit dan terbenam setiap hari, kalau kita belajar ilmu fisika matahari adalah benda mati yang terdiri dari dzat yang bereaksi kemudian menimbulkan cahaya, matahari bersama planet-planet disekelilingnya membentuk sistim yang disebut tata surya. Sama seperti benda lainnya matahri bisa musnah baik itu disebabkan karena rusaknya salah satu unsure tata surya, benturan benda langit kalaupun hal tersebut tidak terjadi namun pasti akan terjadi kehabisan bahan baker pada susunan pembentuknya. inilah benda yang terlihat besar dan kokoh namun tetap saja bisa musnah, layakkah benda langit seperti ini dianggap abadi apalagi tuhan?”

Kalau kita ambil dzat yang maha itu misalnya kayu, batu, tumbuhan atau binatang, itu adalah suatu kebodohan karena itu adalah Sesuatu yang bisa dianiaya oleh manusia bahkan lebih rendah dari manusia, bagaimana bisa menolong manusia dianiaya saja tidak mampu mempertahankan diri.

kalau manusia dan benda-benda disekeliling kita tak mampu menolong kita lantas siapa yang pantas dijadikan tuhan?
Baiklah mari kita cermati ajaran yang mengajarkan tentang tuhan di dunia ini, dalam dunia ini banyak sekali orang memperlakukan tuhan sesuai dengan apa yang dirasakan bahwa itu adalah tuhan.kalau dicermati ada beberapa hal yaitu;

a.tuhan dibuat oleh manusia dengan membuat patung
ini adalah hal yang tidak masuk akal bagaimana mungkin tuhan disamakan dengan pengetahuan manusia.padahal manusia itu terbatas atau lemah.
b.tuhan lebih dari satu, itu adalah sesuatu yang tidak mungkin bagaimana mungkin tuhan itu lebih dari satu, pastinya akan berbeda keputusan tatkala melakukan penciptaan.dan satu kesalahan mempersamakan sifat tuhan dengan sifat manusia yang terbatas.

Dan dengan berbekal pemikiran inilah kita akan mengakui bahwa tuhan itu wajib adanya dan tuhan itu haruslah satu dan tak boleh disamakan sifatnya dengan manusia.kalau tuhan itu ada lantas apa yang dilakukan manusia setelah tahu bahwa dirinya adalah makhluknya?

untuk mengatasi kebingungan manusia mengenai siapakah tuhannya dan untuk mengatur cara hidupnya maka tuhanpun menurunkan kitab sucinya yaitu Al qur’an yang di sampaikan melalui rosulnya.yang bernama Muhammad saw.dalam kitab suci tersebut di sebutkan bahwa Allah adalah tuhan semesta alam sebagaimana tertulis dalam surat Alfatihah ayat 1, dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah swt sebagaimana tertulis dalam surat Ad dzariyat ayat 56 dan cara beribadah tersebut sesuai tuntunan yang terdapat dalam kitab suci Alqur’an yang di praktikkan oleh Rosulullah semasa hidupnya dan akhirnya manusia akan kembali kepada Allah swt untuk dimintai pertanggungan jawabnya sesuai dengan apa yang telah dilakukan di dunia apakah sudah sesuai dengan apa yang di syariatkan dalam Alqur’an dan As sunnah seperti yang terdapat dalam surat az zalzalah” Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.” Diikuti ayat berikutnya “.Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.”
Wallahu a’lam

1 Juli 2011

Fatwa sempalan

Ada-ada aja MUI ini mengharamkan subsidi bagi rakyat yang mampu,emangnya ada orang yang mau ngaku mampu?”kenapa tidak mengharamkan kebijakan pemerintahnya yang jelas-jelas bertentangan dengan yang di sabdakan rosulullah bahwa manusia berserikat dengan tiga hal air,padang rumput dan api.kenapa sih tidak menyelesaikan akar permasalahannya ?permasalahannya itu Indonesia menerapkan kebijakan yang justru melejitkan orang-orang yang sudah kaya dengan cara menyerahkan sumber daya alam yang seharusnya dikelola oleh Negara untuk kemakmuran rakyatnya.tapi malah menyerahkan sumber daya alam kepada swasta termasuk asing dengan dalih memperbanyak lapangan pekerjaan,tapi bukan kemakmuran yang didapat malah menjadi penjajahan gaya baru.penjajahan dengan cara pasar bebas, menyerahkan hak pemanfaatan kepada swasta apalagi asing,dan bisa dipastikan bila sumber energi di miliki oleh swata maka hukum pasar yang bermain,dimana ada uang disitu ada barang,tak perduli di negeri ini rakyat berebut satu sama lain.
Yah…tapi itulah negeriku,terlalu sibuk membersihkan limbah suatu pabrik yang berserakan tapi tidak memikirkan bagaimana untuk menutup pabrik itu agar tidak keluar kotoran kembali.kenapa tidak melakukan perbaikan kepada akar masalah bukan sekedar menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari akar masalah tersebut.
Allahuakbar…