Iman adalah suatu keyakinan yang ada pada manusia yang di yakini secara pasti dan mempengaruhi perbuatannya. Meyakini bahwa api itu panas akan membuat perbuatan kita menjauh dari api. sebagai seorang muslim kiranya perlu melakukan evaluasi mengenai kondisi keimanan yang ada pada diri kita. Untuk membuka pemikiran kita dalam meraih keimanan marilah kita mencermati hal-hal berikut ini;
1.Manusia
Kalau kita amati dan kita pikirkan siapakah makhluk didunia ini yang tertinggi dan dapat kita amati? Tertinggi disini maksudnya mampu mempertahankan diri dan mampu merubah keadaan disekelilingnya.jawabnya tentu adalah manusia, karena manusia dengan akalnya mampu mempertahankan diri dan mampu merubah alam kedalam bentuk yang diinginkan.
Berbeda dengan makhluk selainnya dia akan punah kalau tidak dilindungi.sekuat apapun dinosaurus dia tidak mampu menghadapi alam yang membuat dia punah, sebesar sebesar apapun gajah masih bisa dimanfaatkan oleh manusia dan diambil gadingnya.
Kalau kita sepakat makhluk tertinggi adalah manusia, coba kita berfikir mengenai manusia apakah manusia itu mampu berdiri sendiri?,Sehebat apapun Hitler ia masih memerlukan bantuan pasukannya, sepintar apapun Einstein ia tetap membutuhkan seorang guru, sekuat apapun Hitler ia memerlukan perlengkapan olah raganya untuk melatih ototnya walhasil tidak ada seorangpun yang mampu berdiri sendiri tanpa bantuan yang lain.
Manusia kelihatan lemah pada saat menghadapi sesuatu yang membahayakan nyawanya contoh seandainya seseorang sedang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang kemudian pesawat terbang yang ditumpanginya kehabisan bahan bakar di udara dan di pastikan akan jatuh, lantas apa yang akan dilakukan oleh penumpang yang ada didalamnya? Mungkin semua orang didalamnya akan panic dan berteriak minta tolong, ketika tidak ada seorangpun yang mampu menolongnya maka pertolongan tuhanpun di harapkan.kalau kita amati dengan kejadian tersebut ternyata manusia pada hakikatnya memerlukan adanya dzat yang lebih tinggi yang bisa dimintai pertolongannya tatkala kesulitan menimpa dirinya, walaupun dia seorang yang hebat sekalipun.dzat yang tinggi inilah tuhan,pertanyaannya siapakah tuhan yang pantas untuk disembah?
2.alam semesta menunjukkan kefanaannya
Di alam semesta ini adakah yang dipastikan akan abadi selamanya? Kita ambil contoh yang biasa di amati oleh manusia yaitu matahari. Seperti yang kita ketahui matahari terbit dan terbenam setiap hari, kalau kita belajar ilmu fisika matahari adalah benda mati yang terdiri dari dzat yang bereaksi kemudian menimbulkan cahaya, matahari bersama planet-planet disekelilingnya membentuk sistim yang disebut tata surya. Sama seperti benda lainnya matahri bisa musnah baik itu disebabkan karena rusaknya salah satu unsure tata surya, benturan benda langit kalaupun hal tersebut tidak terjadi namun pasti akan terjadi kehabisan bahan baker pada susunan pembentuknya. inilah benda yang terlihat besar dan kokoh namun tetap saja bisa musnah, layakkah benda langit seperti ini dianggap abadi apalagi tuhan?”
Kalau kita ambil dzat yang maha itu misalnya kayu, batu, tumbuhan atau binatang, itu adalah suatu kebodohan karena itu adalah Sesuatu yang bisa dianiaya oleh manusia bahkan lebih rendah dari manusia, bagaimana bisa menolong manusia dianiaya saja tidak mampu mempertahankan diri.
kalau manusia dan benda-benda disekeliling kita tak mampu menolong kita lantas siapa yang pantas dijadikan tuhan?
Baiklah mari kita cermati ajaran yang mengajarkan tentang tuhan di dunia ini, dalam dunia ini banyak sekali orang memperlakukan tuhan sesuai dengan apa yang dirasakan bahwa itu adalah tuhan.kalau dicermati ada beberapa hal yaitu;
a.tuhan dibuat oleh manusia dengan membuat patung
ini adalah hal yang tidak masuk akal bagaimana mungkin tuhan disamakan dengan pengetahuan manusia.padahal manusia itu terbatas atau lemah.
b.tuhan lebih dari satu, itu adalah sesuatu yang tidak mungkin bagaimana mungkin tuhan itu lebih dari satu, pastinya akan berbeda keputusan tatkala melakukan penciptaan.dan satu kesalahan mempersamakan sifat tuhan dengan sifat manusia yang terbatas.
Dan dengan berbekal pemikiran inilah kita akan mengakui bahwa tuhan itu wajib adanya dan tuhan itu haruslah satu dan tak boleh disamakan sifatnya dengan manusia.kalau tuhan itu ada lantas apa yang dilakukan manusia setelah tahu bahwa dirinya adalah makhluknya?
untuk mengatasi kebingungan manusia mengenai siapakah tuhannya dan untuk mengatur cara hidupnya maka tuhanpun menurunkan kitab sucinya yaitu Al qur’an yang di sampaikan melalui rosulnya.yang bernama Muhammad saw.dalam kitab suci tersebut di sebutkan bahwa Allah adalah tuhan semesta alam sebagaimana tertulis dalam surat Alfatihah ayat 1, dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah swt sebagaimana tertulis dalam surat Ad dzariyat ayat 56 dan cara beribadah tersebut sesuai tuntunan yang terdapat dalam kitab suci Alqur’an yang di praktikkan oleh Rosulullah semasa hidupnya dan akhirnya manusia akan kembali kepada Allah swt untuk dimintai pertanggungan jawabnya sesuai dengan apa yang telah dilakukan di dunia apakah sudah sesuai dengan apa yang di syariatkan dalam Alqur’an dan As sunnah seperti yang terdapat dalam surat az zalzalah” Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.” Diikuti ayat berikutnya “.Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.”
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar